Makalah tentang Kewirausahaan
OLIMPIADE SAINS NASIONAL
Peranan Kewirausahaan terhadap Pembangunan Ekonomi
Kontribusi
Industri Kerupuk Bawang di Pakisaji Kabupaten Malang
untuk Masyarakat
Sekitar
Diusulkan oleh :
Yunita Nur
Maulidah Rohmah
NIS. 13033
SMA NEGERI 1
KEPANJEN
KABUPATEN
MALANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH PENELITIAN
PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
PEMBANGUNAN EKONOMI
1.Judul Karya Tulis :
Kontribusi Industri Kerupuk Bawang di Pakisaji Kabupaten Malang untuk
masyarakat sekitar
2. Tingkat : SMA
3. Sub Tema Karya : Peranan Wirausaha
terhadap Pembangunan Ekonomi
4. Nama Lengkap : Yunita Nur
Maulidah Rohmah
a. NIS :
13033
b. Asal Sekolah :
SMAN 1 Kepanjen
c. Alamat Rumah dan
No.Telp. : Jl. Pahlawan Badjuri RT 02/01Pakisaji
d. No HP : -
e. Alamat Email :
yunitanur133@ymail.com
5. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan
Gelar :
Hari Kusrini, S.Pd. M.M.
b. NIP : 19700910 199503 2 00 4
c. Alamat : Perum Pondok Cempaka Indah E 18 Mulyorejo, Sukun Kota Malang
d. HP/ Telp : -
Malang, 20
April 2016
Guru Pembimbing
Penyusun
(Hari Kusrini, S.Pd. M.M.)
Yunita Nur M. R.
NIP. 19700910 199503 2 00 4 NIS.
13033
Kepala
Sekolah,
(Drs.H.
Maskuri)
NIP.
19580518 198702 1 002
ABSTRAKSI
Rohmah, Yunita
Nur Maulidah. 2016. Kontribusi Kerupuk Bawang di Pakisaji untuk masyarakat
sekitar. SMA Negeri 1 Kepanjen.
Kata kunci :
Wirausaha, pembangunan ekonomi
Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan memperhitungkan penduduk. Pembangunan
ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Peran wirausaha dalam
pembangunan ekonomi sangat penting sebab tanpa adanya wirausaha, sebuah negara
tidak akan bisa maju dikarenakan tidak adanya sebuah inovasi dan pengembangan
terhadap pola pikir masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaiman latar belakang pendirian industri kerupuk bawang JM Malang,
bagaimana proses pembuatan kerupuk bawang JM Malang, bagaimana prospek ekonomi
kerupuk bawang itu sendiri, dan bagaimana kontribusinya terhadap masyarakat
sekitarnya. Fokus dalam penelitian ini ialah seberapa besar pengaruh bidang
kewirausahaan terhadap masyarakat di sekitarnya. Objek dalam penelitian ini
adalah salah satu industri yang digerakkan oleh seorang wirausaha yaitu
Industri Kerupuk Bawang JM Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Metode perolehan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
adalah studi kasus, observasi, dan wawancara serta melakukan analisis terhadap
data yang diperoleh. Pada studi kasus terdapat jabaran tentang apa itu wirausaha, syarat –
syarat menjadi wirausaha, ciri – ciri seorang wirausaha serta manfaat menjadi
wirausaha. Wirausaha pada hakikatnya
ialah suatu kemampuan dimana seseorang mengkreasikan ide-idenya untuk
menghasilkan suatu barang yang dapat memberikan keuntungan dan bersedia
menghadapi resiko dalam pekerjaannya. Wirausaha juga dapat memberikan perubahan
aspek ekonomi lingkungan sekitarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Industri Kerupuk Bawang JM Malang
memberikan pengaruh positif bagi masyarakat sekitarnya. Selain memberikan
lapangan pekerjaan baru, kerupuk bawang JM Malang juga memberikan wawasan
kepada masyarakat cara mengolah sumber daya yang ada untuk mendapatkan
keuntungan.
Berdasarkan data penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata
alasan Bapak Rokhim mendirikan usaha tersebut dikarenakan beliau ingin mencari
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan juga ingin mengembangkan kembali
bisnis keluarganya yang sempat berhenti karena suatu alasan. Juga cara untuk
memproduksi kerupuk diperlukan waktu tidak cukup sehari memasak satu resep
kerupuk bawang, minimal tiga hari dari pembuatan krupuk mentah hingga siap
dipasarkan. Keuntungan yang diperoleh juga cukup besar dan bermanfaat bagi
lingkungan sekitarnya.
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kepada
Allah SWT karena limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis ini. Karya ini merupakan kerangka pikir dan konsep
yang kami tuangkan ke dalam sebuah gagasan. Industri kerupuk bawang ini selain memberikan lowongan pekerjaan
kepada masyarakat sekitarnya juga pemasarannya mulai meluas. Karya tulis ini memberi paparan
yang jelas mengenai cara pembuatan, cara mengemas, pemasaran produk hingga
keseluruhan biaya yang dibutuhkan.
Tidak lupa dengan terselesaikannya karya tulis
ilmiah ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada
semua pihak yang telah membantu secara
langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan dan penyelesaian karya tulis ini.
Karya tulis ini ditulis berdasarkan pengamatan dan hasil
studi pustaka mengenai bidang kewirausahaan dalam upaya pembangunan ekonomi.
Berbagai upaya telah dilakukan penulis untuk mendapatkan hasil terbaik dalam
karya tulis ini. Makalah penelitian ini masih membutuhkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca dikarenakan makalah penelitian ini jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah
ini berisikan kajian strategis tentang masalah kewirausahaan yang kini menjadi
bagian penting dalam pembuatan kebijakan bisnis, industri dan ekonomi
pemerintah di berbagai tingkatan di Indonesia. Topik ‘Pentingnya Profesi
Wirausaha di Indonesia’ ini diangkat di sini karena telah menjadi topik penting
dalam berbagai forum diskusi di Indonesia. Studi tentang ‘entrepreneurial
development’ juga marak dibahas di berbagai forum hampir seluruh dunia karena
kaitannya dengan usaha untuk pembangunan ekonomi regional dan nasional.
Pengangguran,
kemiskinan, dan kesenjangan sosial merupakan masalah yang sering dihadapi oleh
negara Indonesia sehingga menjadi tantangan besar dalam memasuki pasar bebas
dan persaingan global. Dewasa ini, masyarakat dengan gelar sarjana mengalami
persaingan dan kesulitan menemukan lapangan pekerjaan (Anggraeni, 2016:24).
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan
pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan
memperhitungkan penduduk. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional. Peran wirausaha dalam pembangunan ekonomi sangat penting
sebab tanpa adanya wirausaha, sebuah negara tidak akan bisa maju dikarenakan
tidak adanya sebuah inovasi dan pengembangan terhadap pola pikir masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia meng-hadapi masalah
keterbatasan kesempatan kerja
bagi para lulusan perguruan
tinggi dengan semakin
me-ningkatnya jumlah pengangguran
intelektual belakangan ini (Lieli
dan Hani, 2011:124). Namun dapat didefinisikan bahwa konsep kewirausahaan ialah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda untuk menghasilkan
nilai tambah tetapi dengan memiliki keberanian untuk menghadapi resiko atau
ketidakpastian. Perhatian terhadap peran kewirausahaan yaitu sebagai
pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru,
pembayar-pembayar pajak baru dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi.
Wirausaha adalah jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan
dengan kemungkinan memperoleh keuntungan dan kemungkinan memperoleh kerugian
yang tak terhingga berdasarkan skala
kualitas seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha diperlukan
pribadi-pribadi tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan
mental-emosional dan kemampuan membaca peluang (Alfianto, 2012:34). Kemampuan
berwirausaha di dasari atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk
pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk mengimprofisasikan
kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam menguasai pasar. Sehingga
dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar berwirausaha agar tidak terjebak
dalam kemacetan improfisasi.
Perlu kita tahu bahwa untuk menjadi seorang wirausaha
membutuhkan kemauan dan kemampuan yang tidak hanya sekedar mau dan mampu.Tetapi
juga cara berpikir kreatif, inovatif, dan berani untuk maju.Keuletan dalam melakukan
pekerjaan juga menjadi syarat untuk menjadi seorang wirausaha. Jiwa
kewirausahaan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan orang-orang yang tidak
memiliki pekerjaan, dalam arti seorang wirausaha dapat menciptakan lapangan
kerja. Dengan adanya wirausaha, salah satu masalah ekonomi negara ini bisa
teratasi meskipun sedikit demi sedikit yaitu mengurangi jumlah pengangguran. Seiring
perkembangan zaman, semakin banyak masyarakat yang berwirausaha dikarenakan
lebih bisa mengkreasikan ide-ide yang tidak bisa dikembangkan ketika menjadi
buruh atau pekerja, tetapi masih tidak sedikit pula jumlah pengangguran di
Indonesia.
Sebagai contoh kita akan melakukan observasi dan
penelitian terhadap industri kerupuk.
Seperti yang kita tahu, ada banyak jenis kerupuk yang kita jumpai karena
kerupuk ialah makanan ringan yang digunakan sebagai makanan pelengkap masakan
indonesia seperti nasi goreng, gado-gado, dan masih banyak lainnya.Selain sebagai bahan pelengkap makan tidak sedikit masyarakat yang
menggunakan sebagai camilan atau makanan ringan untuk bersantai. Karena semakin
beragamnya kerupuk yang beredar maka masyarakat pun lebih banyak mendapatkan
pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk. Kerupuk menjadi makanan primadona
masyarakat Indonesia terutama di daerah Jawa karena itu tidak heran Perusahaan
Kerupuk tumbuh subur di daerah Jawa, salah satunya Perusahaan Kerupuk Bawang JM
di Kecamatan Kabupaten Malang.
Pengaruh industri rumah
tangga ini cukup besar bagi lingkungan sekitarnya. Selain menyerap banyak
tenaga kerja tentunya bermanfaat bagi warga sekitar. Pabrik Kerupuk Bawang
Bapak Rokhim ini sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
karena dipastikan tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh.
Bapak Rokhim sebagai pemilik juga pernah mengikuti berbagai pernyuluhan dan
sosialisasi tentang produk makanan yang sehat dan higenis.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
proses pembuatan kerupuk bawang ” JM Malang”?
2.
Bagaimana
prospek ekonomi kerupuk bawang “JM Malang”?
3.
Bagaimana
peranan industri kerupuk bawang “JM Malang” untuk masyarakat di sekitarnya dan
pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi?
1.3
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui bagaimana proses kerupuk bawang “JM Malang”.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana prospek ekonomi kerupuk bawang “JM Malang”.
3.
Untuk
mengetahui bagaimana peranan industri kerupuk bawang “JM Malang” untuk
masyarakat di sekitarnya dan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi.
1.4
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi
Penulis :
a.
Menambah
wawasan serta pengetahuan tentang cara berwirausaha.
b.
Dapat
berbagi pengetahuan dengan penulis lain.
2.
Bagi
masyarakat
a.
Memberikan
lapangan pekerjaan.
b.
Memberikan
motivasi agar memiliki jiwa wirausaha.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Wirausaha
Masalah pengangguran merupakan
salah satu masalah penting
di suatu negara,
demikian halnya di Indonesia.
Pengangguran di Indonesia, hampir separuhnya
disumbangkan oleh lulusan perguruan tinggi
yang pada th
2007 sebesar 7,02% atau
sejumlah 740.206 orang.
Fenomena ironis yang
muncul di dunia
pendidikan di Indonesia
adalah semakin tinggi
pendidikan seseorang, probabilitas atau
kemungkinan menjadi penganggur pun semakin tinggi (Darpudjianto,
2012:21).
Niat kewirausahaan akhir-akhir
ini mulai men-dapat
perhatian untuk diteliti
karena diyakini bahwa suatu
niat yang berkaitan
dengan perilaku terbukti dapat menjadi
cerminan dari perilaku
yang se-sungguhnya (Leili dan Hani,
2011:126).
Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas, karena menyebutkan seseorang
atau setiap orang, yang mampu menangkap peluang-peluang usaha, kemudian peluang
usaha tersebut dijadikannya sebagai lahan bisnis dengan mencurahkan segenap
waktunya untuk menciptakan peluangbisnis. Setelah tercipta peluang bisnis,
Pengetahuan Wirausaha Improfisasi seorang wirausaha akan mempertahankan jalan
bisnisnya, mengembangkan jalan bisnisnya dan bahkan memperluas jaringan
bisnisnya sesuai dengan tujuan utama dalam dalam berwirausaha (Alfianto,
2012:35). Wirausaha pada hakikatnya ialah suatu kemampuan dimana seseorang
mengkreasikan ide-idenya untuk menghasilkan suatu barang yang dapat memberikan
keuntungan dan bersedia menghadapi resiko dalam pekerjaannya. Wirausaha juga
dapat memberikan perubahan aspek ekonomi lingkungan sekitarnya.
2.2 Manfaat Wirausaha
Wirausaha memiliki beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh seorang
wirausahawan dalam rangka usahanya antara lain: (1). Membuka lapangan kerja
baru, (2). Sebagai generator pembangunan lingkungan, (3). Sebagai contoh
pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak merugikan orang lain, (4).
Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, (5). Mendidik karyawanjadi orang
mandiri, disiplin, jujur dan tekun, dan (6). Memelihara keserasian lingkungan,
baik dalam pergaulan maupun dalam kepemimpinan (Alfianto, 2012:36).
Senada dengan pendapat (2010:37) pilihan
untuk menjadi seorang wirausaha juga disebabkan karena adanya keyakinan yang
kuat secara individual bahwa profesi sebagai wirausaha merupakan ‘jalan yang
baik’ (road map) untuk melakukan perubahan dalam kualitas kehidupan baik secara
individual maupun bermasyarakat. Kualitas diri yang diinginkan adalah secara
ekonomis menjadi lebih sejahtera dan kemudian makmur. Untuk alasan ini
masyarakat kemudian melihat bahwa menjadi atau berprofesi sebagai seorang
wirausaha mempunyai keuntungan mendasar (Z. Heflin Frinces, 2004, 79-80 dan Z.
Heflin Frinces, 2009) yaitu: 1. Peluang untuk dapat mengontrol nasib diri
sendiri. 2. Peluang untuk mencapai potensi penuh diri sendiri. 3. Peluang untuk
memperoleh keuntungan secara keuangan. 4. Peluang untuk memberikan kontribusi
kepada masyarakat dan diakui atas usahanya. 5. Dapat mengatur waktu sendiri
sesuai dengan kehendaknya dan sesuai dengan tantangan kerja saat itu. 6. Dapat
menjadi wahana yang tepat untuk membuktikan kemauan dan keyakinan pribadinya
bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang berguna dan bahkan lebih baik. Dapat
mensetting persaingan antara dirinya dengan orang lain atau pihak lain bahwa
dirinya juga akan mampu melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
3.1.1
Tempat : SMAN 1
Kepanjen
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 48 Kepanjen
: Pabrik Kerupuk JM Malang
Ds. Pakisaji Rt02/01, Pakisaji, Malang
3.1.2
Waktu : 20-30 April
2016
3.2 Metode
Penulisan
a.
Studi
Pustaka, metode ini digunakan untuk mencari data atau sumber yang jelas dan
terpercaya.
b.
Observasi,
metode ini yaitu dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi
yang sebenarnya.
c.
Wawancara,
metode ini digunakan untuk melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan
kepada informan.
3.3 Sumber Data
3.3.1 Pabrik Krupuk Bawang JM Malang
Data yang
diperoleh dari pabrik Krupuk JM Malang
informasi – informasi yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dan
wirausaha serta peranannya.
3.3.2 Observasi
Hasil
pengamatan secara langsung mengenai proses pembuatan kerupuk bawang. Dalam hal
ini yang diamati adalah cara seorang wirausaha mengolah sumber daya hingga
menghasilkan barang yang memiliki nilai guna.
3.3.3 Informan / Narasumber
Informan dalam penelitian ini ialah Bapak Rokhim selaku pemilik
Industri Kerupuk Bawang JM Malang. Serta pandangan masyarakat terhadap industri
kerupuk bawang JM Malang.
3.4 Analisis Data
Berdasarakan data yang diperoleh, peneliti melakukan analisis data
dengan tujuan untuk mengatahui apakah masih ada data yang perlu dicari, dan
apakah masih ada kesalahan penulisan yang harus segera diperbaiki.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1Proses Produksi Kerupuk Bawang
4.1.1 Bahan baku
a.
Tepung
terigu
b.
Tepung
tapioka
c.
Bawang
Putih
d.
Bumbu
racik
4.1.2 Alat
a.
Bak
untuk mencampur bahan
b.
Panci
besar (Dandang)
c.
Anyaman
bambu untuk menjemur kerupuk mentah
d.
Oven
e.
Wajan
f.
Plastik
kemasan
4.1.3
Proses
pembuatan
a.
Mencamurkan
semua bahan dan dijadikan adonan hingga encer
b.
Adonan
yang sudah encer dituang ke dalam plastik kemudian direbus
c.
Setelah
matang, adonan diangkat kemudain didiamkan hingga keesokan paginya
d.
Adonan
yang sudah dingin di iris tipis dan ditata di atas anyaman bambu
e.
Dikeringkan
di bawah sinar matahari hingga sore hari
f.
Malam
harinya kerupuk yang mentah itu di oven agar keringnya pas.
g.
Esoknya
setelah di oven, kerupuk di goreng dengan minyak panas
h.
Kerupuk
matang dikemas dengan kemasan plastik
i.
Setelah
di kemas di pasarkan melalui langganan sales
4.2 Prospek
Ekonomi
Wirausaha
merupakan salah satu usaha untuk mengatasi peningkatan jumlah pengangguran.
Selain menguntungkan dari segi ekonomi, kegiatan wirausaha dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, baik secara langsung dan tidak langsung.
4.2.1 Pemodalan
Pada awal mendirikan industri rumahan kerupuk bawang, Bapak Rokhim
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 300.000,00 untuk modal awal.
4.2.2 Biaya Bahan Baku Produksi
No
|
Bahan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total Biaya
|
1.
|
Tepung Terigu
|
2 kg
|
Rp. 7000,00
|
Rp. 14.000,00
|
2.
|
Tepung Tapioka
|
4 kg
|
Rp. 7000,00
|
Rp. 28.000,00
|
3.
|
Bawang Putih
|
¼ kg
|
Rp. 30.000,00
|
Rp. 7.500,00
|
4.
|
Bumbu Racik
|
-
|
-
|
Rp. 4.500,00
|
|
Total Biaya
|
|
|
Rp. 54.000,00
|
4.2.3 Biaya
Proses Produksi
No
|
Bahan
|
Total Biaya
|
1.
|
Air
|
Rp.1.000,00
|
2.
|
Listrik
|
Rp. 500,00
|
3.
|
Plastik Adonan
|
Rp. 1.500,00
|
4.
|
Gas LPG
|
Rp. 5.000,00
|
5.
|
Minyak Goreng
|
Rp. 30.000,00
|
6.
|
Plastik kemasan
|
Rp. 13.000,00
|
7.
|
Upah karyawan
|
Rp. 42.000,00
|
|
Total Biaya
|
Rp. 93.000,00
|
|
|
|
4.2.4 Kapasitas
Produksi
Target
penjualan kerupuk bawang setelah dikemas menjadi 600 kemasan dengan harga
Rp.300,- per kemasan. Dengan harga yang
telah dipaparkan, maka pendapaan perproduksi adalah :
Tabel total
pendapatan per produksi
No.
|
Nama
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Harga Total
|
1.
|
Kerupuk Bawang
|
600 kemasan
|
Rp. 300,00
|
Rp. 180.000,-
|
Total pendapatan perproduksi
|
|
|
|
Rp. 180.000,-
|
Demikian
rincian yang dikeluarkan sebagai modal usaha dan pendapatan setiap produksi
yang diperoleh.
Laba = total pendapatan produksi – total biaya
produksi
= Rp. 180.000 – (Rp. 54.000 + Rp.
93.000)
= Rp. 180.000 – Rp.147.000
= Rp. 33.000/produksi
Dari data diatas dapat diketahui
bahwa setiap satu resep Kerupuk bawang memperoleh keuntungn sebesar Rp.
33.000,-.
4.3
Peranan
industri kerupuk bawang “JM Malang” terhadap masyarakat sekitar dan pemerintah
dalam hal pembangunan ekonomi
Industri Rumah Tangga Kerupuk Bawang
JM Malang ini cukup memberikan perubahan terhadap masyarakat sekitarnya, dahulu
sebelum didirikan industri rumahan ini sebagian masyarakat sekitar bekerja
menjadi buruh di pabrik yang jaraknya jauh dari rumah. Semenjak didirikannya
industri ini, sebagian orang memilih untuk bekerja di pabrik krupuk milik Bapak
Rokhim ini dikarenakan tempatnya yang tidak terlalu jauh dari rumah sehingga
lebih menghemat waktu dan biaya.Dengan adanya wirusaha, penerimaan pemerintah
akan terbantu dari sektor pajak. Bayangkan apabila di Indonesia terdapat banyak
wirausaha yang produktif maka bisa diperkirakan GNP Indonesia akan meningkat
seiring berjalannya waktu. Salah satu ciri pembanguan ekonomi yaitu
meningkatnya GDP dan GNP jalam jangka panjang. Dari sini kita bisa mengetahui
bahwa peran wirausaha terhadap pembanguan ekonomi sangat besar.
4.4 Sejarah
Krupuk JM Malang
Awalnya,
Bapak Rokhim adalah seorang pekerja di pabrik kertas, tetapi pada tahun 2007
terjadi pengurangan karyawan. Pak Rokhim adalah salah satu karyawan yang
mengajukan PHK. Karena sudah menganggur terlalu lama dan harus menafkahi
keluarganya, maka Pak Rokhim mencoba berjualan palen keliling (seperti perlengkapan sekolah, peralatan
rumah tangga dll ) tetapi tidak berlangsung lama. Akhirnya beliau memutuskan
untuk mengikuti jejak ibunya menjadi wirausaha bidang pangan yaitu industri
kerupuk bawang. Tujuan beliau mendirikan industri ini selain mengembangkan
kembali bisnis keluarganya yaitu untuk mengurangi pengangguran di daerah
tersebut.
Kegiatan yang dilakukan Bapak Rokhim
ini juga termasuk kegiatan untuk mengatasi masalah ekonomi yaitu mengatasi
masalah pengangguran. Bayangkan saja bila kegiatan wirausaha dikembangkan di
berbagai daerah di Indonesia maka masalah pengangguran di Indonesia tidak perlu
dikhawatirkan lagi. Tetapi masalahnya masih banyak pengangguran yang
dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan lemahnya ekonomi keluarga yang
mengharuskan untuk mengemis. Pemerintah perlu bergerak untuk mengatasi masalah
pengangguran yang seperti itu misalnya dengan memberikan pelatihan khusus orang
– orang ekonomi lemah agar tidak menjadi pengemis.
4.5 Proses
Pembuatan Kerupuk Bawang
Proses
pembuatan kerupuk bawang tidak cukup dilakukan dalam satu hari, minimal dilakuakn
dalam tiga hari karena prosesnya dimulai dari pembuatan adonan hingga menjadi
kerupuk mentah, lalu kerupuk mentah tersebut dijemur dibawah terik matahari
hingga benar – benar kering. Apabila cuaca tidak mendukung, kerupuk yang belum
kering di oven hingga beberapa jam. Kerupuk yang sudah kering di goreng dengan
minyak panas. Setelah itu dikemas dengan plastik bening. Terdapat beberapa
jenis kemasan dalam industri kerupuk bawang ini. Kerupuk dengan kemasan kecil
seharga Rp. 300/kemasan, kemasan sedang Rp. 800/kemasan, kemasan besar seharga
Rp. 3000/kemasan.
Dalam
industri ini beliau tergerak untuk menciptakan teknologi baru untuk mengurangi
biaya produksinya. Seorang wirausaha akan berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapat keuntungan. Apabila terjadi kerugian, seorang wirausaha akan mencoba
membangkitkan kembali usaha yang telah dijalani tanpa ada rasa menyesal.
Kerugian yang dialami akan dijadikannya pelajaran untuk mengembangkan industri
yang lebih baik.
4.6 Prospek
Ekonomi
Industri
kerupuk bawang JM Malang mendapat keuntungan cukup besar setiap produksinya.
Tujuan seorang wirausaha bukan hanya untuk memperoleh laba atau keuntungan
tetapi juga untuk mewujudkan kemampuan wirausaha untuk menghasilakan sesuatu
yang dapat membantu mensejahterakan masyarakat.
Kesimpulan
dari perhitungan laba tersusun sebagai berikut :
Total Biaya
Produksi = Biaya Variabel Produksi +
Biaya Proses Produksi
= Rp. 54.000,00
+ Rp. 93.000,00
= Rp.
147.000,00
Total
Pendapatan = Rp.
180.000,00
Laba =
Pendapatan – Biaya
=
Rp. 180.000,00 – Rp. 147.000,00
=
Rp. 33.000,00 / resep
Produsen
dalam hal ini akan dikenakan pajak untuk menambah penerimaan pemerintah. Akan
tetapi pajak yang ditanggung produsen dialihkan kepada konsumen dengan cara
menaikkan harga produk yang dihasilakan. Dengan demikian produsen tetap
mendapat laba dan tidak mengalami kerugian.
4.7 Kontribusi
Industri Kerupuk Bawang terhadap masyarakat sekitar
Industri
kerupuk bawang ini tentu memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekitar.
Salah satunya yaitu mengurangi jumlah pengangguran di daerah tersebut meskipun
tidak banyak. Industri kerupuk bawang juga termasuk produk yang terpercaya
karena sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sehingga
banyak masyarakat yang tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut. Dengan
adanya wirausaha, distribusi pendapatan masyarakat bisa merata misalnya di
daerah terpencil sulit untuk mendapatkan pekerjaan apabila di tempat tersebut
terdapat seorang wirausaha maka kemungkinan jumlah pendapatannya hampir sama
dengan masyarakat di daerah perkotaan.
Penerimaan
pemerintah juga terbantu dari sektor pajak dengan adanya wirausaha. Bayangkan
apabila di Indonesia terdapat banyak wirausaha yang produktif maka bisa
diperkirakan GNP Indonesia akan meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu
ciri pembanguan ekonomi yaitu meningkatnya GDP dan GNP jalam jangka panjang.
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa peran wirausaha terhadap pembanguan
ekonomi sangat besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Bapak Rokhim mendirikan industri rumahan
ini dikarenakan beliau tidak memiliki pekerjaan tetap setelah beliau mengajukan
PHK kepada pabrik tempat beliau bekerja sebelumnya. Akhirnya beliau memutuskan
untuk memulai kembali dan mengembangkan kembali bisnis keluarganya yaitu usaha
di bidang pangan yaitu memproduksi kerupuk bawang.
Dengan
mencampurkan bahan baku pembuatan kerupuk bawang seperti tepung, bawang putih
yang dihaluskan, serta bumbu tambahan yang diracik sendiri oleh Bapak Rokhim
maka akan menjadi sebuah adonan. Adonan tersebut lalu direbus dan setelah itu
didinginkan. Setelah dingin adonan tersebut diiris tipis dan ditata di atas
anyaman bambu lalu dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering atau menjadi
kerupuk mentah, lalu digoreng dengan minyak yang cukup dan dikemas dengan
kemasan plastik.
Laba
yang diperoleh dari pembuatan kerupuk bawang tidak sedikit dikarenakan dalam
sehari pabrik tidak hanya memproduksi satu resep, mkasimal dalam sehari membuat
7 resep kerupuk bawang. Apabila industri ini berkekmbang dan apabila setiap
harinya dapat memproduksi lebih dari 10 resep maka jumlah keuntungan yang
diperoleh akan lebih besar.
Dari
penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa masyarakat sekitar lebih memilih
pekerjaan yang lebih dekat dengan rumah karena dapat menghemat waktu dan biaya
yang dikeluarkan untuk menuju tempat kerja.
5.2 Saran
Industri yang
seperti ini sangat perlu dikembangkan agar bisa mengatasi masalah masalah
ekonomi. Sehingga daapat menciptakan perekonomian indonesia yang lebih baik.
Apabila industri ini berkembang pesat maka perekonomian daerah setempat juga
akan maju dengan ditunjang sumber daya manusia dan alat bantu produksi.
Rekomendasi penulis dalam makalah ini agar usaha Krupuk JM Malang dapat
diapresiasi dengan cara memberikan sarana agar produksi lebih banyak dan dapat
menyerap tenaga kerja baru. Tentunya Krupuk JM Malang ini merupakan paroduk
khas masyarakat Pakisaji Kabupaten Malang.
Daftar Pustaka
Alfianto.
Eko Agus. Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat.
Jurnal Heritage Volume 1 Nomor 2. Januari 2012 Program Studi Ilmu Komunikasi
UYP.
Darpujianto.
Pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap motivas berwirausaha pada mahasiswa STIE dan STMIK ‘ASIA’ MALANG.
Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014. STIE ASIA Malang. Jl. Soekarno Hatta
Rembuhsari No. 1a Malang.
Frinces . Z.
Heflin. Pentingnya Profesi Wirausaha Di Indonesia. Jurnal Ekonomi
& Pendidikan, Volume 7 Nomor 1, April 2010.
Suharti, Lieli
dan Hani Sirine . Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Nia
Kewirausahaan (Entrepreneurial
Intention) (Studi Terhadap Mahasiswa
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal Manajemen Dan
kewirausahaan. vol.13. No. 2. September 2011. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Universitas Kristen Satya Wacana.
Anggraeni. Dewa
Ayu Lia dan I Nyoman Nurcaya. Peran Efikasi Diri Dalam Memediasi Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan terhadap Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 5, No. 4, 2016: 2424-2453.
Komentar
Posting Komentar