Makalah tentang Kewirausahaan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL
Peranan Kewirausahaan terhadap Pembangunan Ekonomi
Kontribusi Industri Kerupuk Bawang di Pakisaji Kabupaten Malang
untuk Masyarakat Sekitar




  







Diusulkan oleh :
Yunita Nur Maulidah Rohmah
NIS. 13033







SMA NEGERI 1 KEPANJEN
KABUPATEN MALANG
2016






HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH PENELITIAN
PERANAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
PEMBANGUNAN EKONOMI

1.Judul Karya Tulis                             : Kontribusi Industri Kerupuk Bawang di Pakisaji Kabupaten Malang untuk masyarakat sekitar
2. Tingkat                                            : SMA
3. Sub Tema Karya                             : Peranan Wirausaha terhadap Pembangunan   Ekonomi
4. Nama Lengkap                                : Yunita Nur Maulidah Rohmah
    a. NIS                                              : 13033
    b. Asal Sekolah                               : SMAN 1 Kepanjen
    c. Alamat Rumah dan No.Telp.      : Jl. Pahlawan Badjuri RT 02/01Pakisaji
    d. No HP                                         : -
    e. Alamat Email                              : yunitanur133@ymail.com
5. Guru Pendamping
    a. Nama Lengkap dan Gelar           : Hari Kusrini, S.Pd. M.M.
    b. NIP                                              : 19700910 199503 2 00 4
    c. Alamat                                         :  Perum Pondok Cempaka Indah E 18 Mulyorejo, Sukun Kota Malang
    d. HP/ Telp                                      : -

Malang, 20 April 2016
Guru Pembimbing                                                                  Penyusun


(Hari Kusrini, S.Pd. M.M.)                                                     Yunita Nur M. R.
NIP. 19700910 199503 2 00 4                                                NIS. 13033                            

Kepala Sekolah,
                                      

(Drs.H. Maskuri)
                                                    NIP. 19580518 198702 1 002

ABSTRAKSI
Rohmah, Yunita Nur Maulidah. 2016. Kontribusi Kerupuk Bawang di Pakisaji untuk masyarakat sekitar. SMA Negeri 1 Kepanjen.
Kata kunci : Wirausaha, pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan memperhitungkan penduduk. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Peran wirausaha dalam pembangunan ekonomi sangat penting sebab tanpa adanya wirausaha, sebuah negara tidak akan bisa maju dikarenakan tidak adanya sebuah inovasi dan pengembangan terhadap pola pikir masyarakat. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui bagaiman latar belakang pendirian industri kerupuk bawang JM Malang, bagaimana proses pembuatan kerupuk bawang JM Malang, bagaimana prospek ekonomi kerupuk bawang itu sendiri, dan bagaimana kontribusinya terhadap masyarakat sekitarnya. Fokus dalam penelitian ini ialah seberapa besar pengaruh bidang kewirausahaan terhadap masyarakat di sekitarnya. Objek dalam penelitian ini adalah salah satu industri yang digerakkan oleh seorang wirausaha yaitu Industri Kerupuk Bawang JM Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Metode perolehan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah studi kasus, observasi, dan wawancara serta melakukan analisis terhadap data yang diperoleh.  Pada studi kasus terdapat jabaran tentang apa itu wirausaha, syarat – syarat menjadi wirausaha, ciri – ciri seorang wirausaha serta manfaat menjadi wirausaha. Wirausaha pada hakikatnya ialah suatu kemampuan dimana seseorang mengkreasikan ide-idenya untuk menghasilkan suatu barang yang dapat memberikan keuntungan dan bersedia menghadapi resiko dalam pekerjaannya. Wirausaha juga dapat memberikan perubahan aspek ekonomi lingkungan sekitarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Industri Kerupuk Bawang JM Malang memberikan pengaruh positif bagi masyarakat sekitarnya. Selain memberikan lapangan pekerjaan baru, kerupuk bawang JM Malang juga memberikan wawasan kepada masyarakat cara mengolah sumber daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan data penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ternyata alasan Bapak Rokhim mendirikan usaha tersebut dikarenakan beliau ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan juga ingin mengembangkan kembali bisnis keluarganya yang sempat berhenti karena suatu alasan. Juga cara untuk memproduksi kerupuk diperlukan waktu tidak cukup sehari memasak satu resep kerupuk bawang, minimal tiga hari dari pembuatan krupuk mentah hingga siap dipasarkan. Keuntungan yang diperoleh juga cukup besar dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Kata Pengantar

            Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan  Karya Tulis ini. Karya ini merupakan kerangka pikir dan konsep yang kami tuangkan ke dalam sebuah gagasan. Industri kerupuk bawang ini selain memberikan lowongan pekerjaan kepada masyarakat sekitarnya juga pemasarannya mulai meluas. Karya tulis ini memberi paparan yang jelas mengenai cara pembuatan, cara mengemas, pemasaran produk hingga keseluruhan biaya yang dibutuhkan.
Tidak lupa dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada semua pihak yang  telah membantu secara langsung maupun tidak  langsung dalam pembuatan dan penyelesaian karya tulis ini.
            Karya tulis ini ditulis berdasarkan pengamatan dan hasil studi pustaka mengenai bidang kewirausahaan dalam upaya pembangunan ekonomi. Berbagai upaya telah dilakukan penulis untuk mendapatkan hasil terbaik dalam karya tulis ini. Makalah penelitian ini masih membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dikarenakan makalah penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Makalah ini berisikan kajian strategis tentang masalah kewirausahaan yang kini menjadi bagian penting dalam pembuatan kebijakan bisnis, industri dan ekonomi pemerintah di berbagai tingkatan di Indonesia. Topik ‘Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia’ ini diangkat di sini karena telah menjadi topik penting dalam berbagai forum diskusi di Indonesia. Studi tentang ‘entrepreneurial development’ juga marak dibahas di berbagai forum hampir seluruh dunia karena kaitannya dengan usaha untuk pembangunan ekonomi regional dan nasional.
Pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial merupakan masalah yang sering dihadapi oleh negara Indonesia sehingga menjadi tantangan besar dalam memasuki pasar bebas dan persaingan global. Dewasa ini, masyarakat dengan gelar sarjana mengalami persaingan dan kesulitan menemukan lapangan pekerjaan (Anggraeni, 2016:24).
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan memperhitungkan penduduk. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Peran wirausaha dalam pembangunan ekonomi sangat penting sebab tanpa adanya wirausaha, sebuah negara tidak akan bisa maju dikarenakan tidak adanya sebuah inovasi dan pengembangan terhadap pola pikir masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia meng-hadapi  masalah  keterbatasan  kesempatan  kerja  bagi para  lulusan  perguruan  tinggi  dengan  semakin  me-ningkatnya  jumlah  pengangguran  intelektual  belakangan ini (Lieli dan Hani, 2011:124). Namun dapat didefinisikan bahwa konsep kewirausahaan ialah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda untuk menghasilkan nilai tambah tetapi dengan memiliki keberanian untuk menghadapi resiko atau ketidakpastian. Perhatian terhadap peran kewirausahaan yaitu sebagai pencipta kesempatan kerja baru, penghasilan baru, inovasi baru, pembayar-pembayar pajak baru dan secara keseluruhan disebut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Wirausaha adalah jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan dan kemungkinan memperoleh kerugian yang tak  terhingga berdasarkan skala kualitas seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha diperlukan pribadi-pribadi tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan mental-emosional dan kemampuan membaca peluang (Alfianto, 2012:34). Kemampuan berwirausaha di dasari atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk mengimprofisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam menguasai pasar. Sehingga dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar berwirausaha agar tidak terjebak dalam kemacetan improfisasi.
Perlu kita tahu bahwa untuk menjadi seorang wirausaha membutuhkan kemauan dan kemampuan yang tidak hanya sekedar mau dan mampu.Tetapi juga cara berpikir kreatif, inovatif, dan berani untuk maju.Keuletan dalam melakukan pekerjaan juga menjadi syarat untuk menjadi seorang wirausaha. Jiwa kewirausahaan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan, dalam arti seorang wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja. Dengan adanya wirausaha, salah satu masalah ekonomi negara ini bisa teratasi meskipun sedikit demi sedikit yaitu mengurangi jumlah pengangguran. Seiring perkembangan zaman, semakin banyak masyarakat yang berwirausaha dikarenakan lebih bisa mengkreasikan ide-ide yang tidak bisa dikembangkan ketika menjadi buruh atau pekerja, tetapi masih tidak sedikit pula jumlah pengangguran di Indonesia.
Sebagai contoh kita akan melakukan observasi dan penelitian terhadap industri kerupuk.  Seperti yang kita tahu, ada banyak jenis kerupuk yang kita jumpai karena kerupuk ialah makanan ringan yang digunakan sebagai makanan pelengkap masakan indonesia seperti nasi goreng, gado-gado, dan masih banyak lainnya.Selain sebagai bahan pelengkap makan tidak sedikit masyarakat yang menggunakan sebagai camilan atau makanan ringan untuk bersantai. Karena semakin beragamnya kerupuk yang beredar maka masyarakat pun lebih banyak mendapatkan pilihan untuk mengkonsumsi kerupuk. Kerupuk menjadi makanan primadona masyarakat Indonesia terutama di daerah Jawa karena itu tidak heran Perusahaan Kerupuk tumbuh subur di daerah Jawa, salah satunya Perusahaan Kerupuk Bawang JM di Kecamatan Kabupaten Malang.
Pengaruh industri rumah tangga ini cukup besar bagi lingkungan sekitarnya. Selain menyerap banyak tenaga kerja tentunya bermanfaat bagi warga sekitar. Pabrik Kerupuk Bawang Bapak Rokhim ini sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang karena dipastikan tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh. Bapak Rokhim sebagai pemilik juga pernah mengikuti berbagai pernyuluhan dan sosialisasi tentang produk makanan yang sehat dan higenis.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses pembuatan kerupuk bawang ” JM Malang”?
2.      Bagaimana prospek ekonomi kerupuk bawang “JM Malang”?
3.      Bagaimana peranan industri kerupuk bawang “JM Malang” untuk masyarakat di sekitarnya dan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi?
1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui bagaimana proses kerupuk bawang “JM Malang”.
2.      Untuk mengetahui bagaimana prospek ekonomi kerupuk bawang “JM Malang”.
3.      Untuk mengetahui bagaimana peranan industri kerupuk bawang “JM Malang” untuk masyarakat di sekitarnya dan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi.
1.4  Manfaat Penelitian
1.      Bagi Penulis :
a.       Menambah wawasan serta pengetahuan tentang cara berwirausaha.
b.      Dapat berbagi pengetahuan dengan penulis lain.
2.      Bagi masyarakat
a.       Memberikan lapangan pekerjaan.
b.      Memberikan motivasi agar memiliki jiwa wirausaha.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Wirausaha
Masalah  pengangguran  merupakan  salah satu  masalah  penting  di  suatu  negara,  demikian halnya  di  Indonesia.  Pengangguran  di  Indonesia, hampir  separuhnya  disumbangkan  oleh  lulusan perguruan    tinggi    yang  pada  th  2007  sebesar  7,02% atau  sejumlah  740.206  orang.    Fenomena    ironis  yang    muncul    di    dunia  pendidikan    di    Indonesia  adalah    semakin    tinggi    pendidikan    seseorang,  probabilitas    atau  kemungkinan  menjadi  penganggur pun semakin tinggi (Darpudjianto, 2012:21). 
Niat  kewirausahaan  akhir-akhir  ini  mulai  men-dapat  perhatian  untuk  diteliti  karena  diyakini  bahwa suatu  niat  yang  berkaitan  dengan  perilaku  terbukti dapat  menjadi  cerminan  dari  perilaku  yang  se-sungguhnya (Leili dan Hani, 2011:126).
Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas, karena menyebutkan seseorang atau setiap orang, yang mampu menangkap peluang-peluang usaha, kemudian peluang usaha tersebut dijadikannya sebagai lahan bisnis dengan mencurahkan segenap waktunya untuk menciptakan peluangbisnis. Setelah tercipta peluang bisnis, Pengetahuan Wirausaha Improfisasi seorang wirausaha akan mempertahankan jalan bisnisnya, mengembangkan jalan bisnisnya dan bahkan memperluas jaringan bisnisnya sesuai dengan tujuan utama dalam dalam berwirausaha (Alfianto, 2012:35). Wirausaha pada hakikatnya ialah suatu kemampuan dimana seseorang mengkreasikan ide-idenya untuk menghasilkan suatu barang yang dapat memberikan keuntungan dan bersedia menghadapi resiko dalam pekerjaannya. Wirausaha juga dapat memberikan perubahan aspek ekonomi lingkungan sekitarnya.
2.2 Manfaat Wirausaha
Wirausaha memiliki beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh seorang wirausahawan dalam rangka usahanya antara lain: (1). Membuka lapangan kerja baru, (2). Sebagai generator pembangunan lingkungan, (3). Sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak merugikan orang lain, (4). Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, (5). Mendidik karyawanjadi orang mandiri, disiplin, jujur dan tekun, dan (6). Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun dalam kepemimpinan (Alfianto, 2012:36).
Senada dengan pendapat (2010:37) pilihan untuk menjadi seorang wirausaha juga disebabkan karena adanya keyakinan yang kuat secara individual bahwa profesi sebagai wirausaha merupakan ‘jalan yang baik’ (road map) untuk melakukan perubahan dalam kualitas kehidupan baik secara individual maupun bermasyarakat. Kualitas diri yang diinginkan adalah secara ekonomis menjadi lebih sejahtera dan kemudian makmur. Untuk alasan ini masyarakat kemudian melihat bahwa menjadi atau berprofesi sebagai seorang wirausaha mempunyai keuntungan mendasar (Z. Heflin Frinces, 2004, 79-80 dan Z. Heflin Frinces, 2009) yaitu: 1. Peluang untuk dapat mengontrol nasib diri sendiri. 2. Peluang untuk mencapai potensi penuh diri sendiri. 3. Peluang untuk memperoleh keuntungan secara keuangan. 4. Peluang untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dan diakui atas usahanya. 5. Dapat mengatur waktu sendiri sesuai dengan kehendaknya dan sesuai dengan tantangan kerja saat itu. 6. Dapat menjadi wahana yang tepat untuk membuktikan kemauan dan keyakinan pribadinya bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang berguna dan bahkan lebih baik. Dapat mensetting persaingan antara dirinya dengan orang lain atau pihak lain bahwa dirinya juga akan mampu melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik.







BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu
3.1.1 Tempat                    : SMAN 1 Kepanjen
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 48 Kepanjen
: Pabrik Kerupuk JM Malang
Ds. Pakisaji Rt02/01, Pakisaji, Malang
3.1.2 Waktu                     : 20-30 April 2016

3.2 Metode Penulisan
a.       Studi Pustaka, metode ini digunakan untuk mencari data atau sumber yang jelas dan terpercaya.
b.      Observasi, metode ini yaitu dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
c.       Wawancara, metode ini digunakan untuk melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan kepada informan.

3.3  Sumber Data
3.3.1 Pabrik Krupuk Bawang JM Malang
Data yang diperoleh dari pabrik Krupuk JM Malang  informasi – informasi yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dan wirausaha serta peranannya.
3.3.2 Observasi
Hasil pengamatan secara langsung mengenai proses pembuatan kerupuk bawang. Dalam hal ini yang diamati adalah cara seorang wirausaha mengolah sumber daya hingga menghasilkan barang yang memiliki nilai guna.
          3.3.3 Informan / Narasumber
Informan dalam penelitian ini ialah Bapak Rokhim selaku pemilik Industri Kerupuk Bawang JM Malang. Serta pandangan masyarakat terhadap industri kerupuk bawang JM Malang.
3.4 Analisis Data
Berdasarakan data yang diperoleh, peneliti melakukan analisis data dengan tujuan untuk mengatahui apakah masih ada data yang perlu dicari, dan apakah masih ada kesalahan penulisan yang harus segera diperbaiki.

BAB  IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Proses Produksi Kerupuk Bawang
4.1.1 Bahan baku
a.       Tepung terigu
b.      Tepung tapioka
c.       Bawang Putih
d.      Bumbu racik
4.1.2 Alat
a.       Bak untuk mencampur bahan
b.      Panci besar (Dandang)
c.       Anyaman bambu untuk menjemur kerupuk mentah
d.      Oven
e.       Wajan
f.       Plastik kemasan

4.1.3        Proses pembuatan
a.       Mencamurkan semua bahan dan dijadikan adonan hingga encer
b.      Adonan yang sudah encer dituang ke dalam plastik kemudian direbus
c.       Setelah matang, adonan diangkat kemudain didiamkan hingga keesokan paginya
d.      Adonan yang sudah dingin di iris tipis dan ditata di atas anyaman bambu
e.       Dikeringkan di bawah sinar matahari hingga sore hari
f.       Malam harinya kerupuk yang mentah itu di oven agar keringnya pas.
g.      Esoknya setelah di oven, kerupuk di goreng dengan minyak panas
h.      Kerupuk matang dikemas dengan kemasan plastik
i.        Setelah di kemas di pasarkan melalui langganan sales
4.2 Prospek Ekonomi
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi peningkatan jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, kegiatan wirausaha dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara langsung dan tidak langsung.
4.2.1 Pemodalan
Pada awal mendirikan industri rumahan kerupuk bawang, Bapak Rokhim mengeluarkan biaya sebesar Rp. 300.000,00 untuk modal awal.

4.2.2 Biaya Bahan Baku Produksi
No
Bahan
Jumlah
Harga Satuan
Total Biaya
1.
Tepung Terigu
2 kg
Rp. 7000,00
Rp. 14.000,00
2.
Tepung Tapioka
4 kg
Rp. 7000,00
Rp. 28.000,00
3.
Bawang Putih
¼ kg
Rp. 30.000,00
Rp. 7.500,00
4.
Bumbu Racik
-
-
Rp. 4.500,00

Total Biaya


Rp. 54.000,00

4.2.3 Biaya Proses Produksi
No
Bahan
Total Biaya
1.
Air
Rp.1.000,00
2.
Listrik
Rp. 500,00
3.
Plastik Adonan
Rp. 1.500,00
4.
Gas LPG
Rp. 5.000,00
5.
Minyak Goreng
Rp. 30.000,00
6.
Plastik kemasan
Rp. 13.000,00
7.
Upah karyawan
Rp. 42.000,00

Total Biaya
Rp. 93.000,00




4.2.4 Kapasitas Produksi
Target penjualan kerupuk bawang setelah dikemas menjadi 600 kemasan dengan harga Rp.300,- per kemasan. Dengan  harga yang telah dipaparkan, maka pendapaan perproduksi adalah :
Tabel total pendapatan per produksi
No.
Nama
Jumlah
Harga Satuan
Harga Total
1.
Kerupuk Bawang
600 kemasan
Rp. 300,00
Rp. 180.000,-
Total pendapatan perproduksi



Rp. 180.000,-


Demikian rincian yang dikeluarkan sebagai modal usaha dan pendapatan setiap produksi yang diperoleh.
Laba    = total pendapatan produksi – total biaya produksi
            = Rp. 180.000 – (Rp. 54.000 + Rp. 93.000)
            = Rp. 180.000 – Rp.147.000
            = Rp. 33.000/produksi
            Dari data diatas dapat diketahui bahwa setiap satu resep Kerupuk bawang memperoleh keuntungn sebesar Rp. 33.000,-.
4.3  Peranan industri kerupuk bawang “JM Malang” terhadap masyarakat sekitar dan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi

            Industri Rumah Tangga Kerupuk Bawang JM Malang ini cukup memberikan perubahan terhadap masyarakat sekitarnya, dahulu sebelum didirikan industri rumahan ini sebagian masyarakat sekitar bekerja menjadi buruh di pabrik yang jaraknya jauh dari rumah. Semenjak didirikannya industri ini, sebagian orang memilih untuk bekerja di pabrik krupuk milik Bapak Rokhim ini dikarenakan tempatnya yang tidak terlalu jauh dari rumah sehingga lebih menghemat waktu dan biaya.Dengan adanya wirusaha, penerimaan pemerintah akan terbantu dari sektor pajak. Bayangkan apabila di Indonesia terdapat banyak wirausaha yang produktif maka bisa diperkirakan GNP Indonesia akan meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu ciri pembanguan ekonomi yaitu meningkatnya GDP dan GNP jalam jangka panjang. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa peran wirausaha terhadap pembanguan ekonomi sangat besar.
4.4 Sejarah Krupuk JM Malang
Awalnya, Bapak Rokhim adalah seorang pekerja di pabrik kertas, tetapi pada tahun 2007 terjadi pengurangan karyawan. Pak Rokhim adalah salah satu karyawan yang mengajukan PHK. Karena sudah menganggur terlalu lama dan harus menafkahi keluarganya, maka Pak Rokhim mencoba berjualan palen keliling  (seperti perlengkapan sekolah, peralatan rumah tangga dll ) tetapi tidak berlangsung lama. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengikuti jejak ibunya menjadi wirausaha bidang pangan yaitu industri kerupuk bawang. Tujuan beliau mendirikan industri ini selain mengembangkan kembali bisnis keluarganya yaitu untuk mengurangi pengangguran di daerah tersebut.
            Kegiatan yang dilakukan Bapak Rokhim ini juga termasuk kegiatan untuk mengatasi masalah ekonomi yaitu mengatasi masalah pengangguran. Bayangkan saja bila kegiatan wirausaha dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia maka masalah pengangguran di Indonesia tidak perlu dikhawatirkan lagi. Tetapi masalahnya masih banyak pengangguran yang dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan lemahnya ekonomi keluarga yang mengharuskan untuk mengemis. Pemerintah perlu bergerak untuk mengatasi masalah pengangguran yang seperti itu misalnya dengan memberikan pelatihan khusus orang – orang ekonomi lemah agar tidak menjadi pengemis.
4.5 Proses Pembuatan Kerupuk Bawang
Proses pembuatan kerupuk bawang tidak cukup dilakukan dalam satu hari, minimal dilakuakn dalam tiga hari karena prosesnya dimulai dari pembuatan adonan hingga menjadi kerupuk mentah, lalu kerupuk mentah tersebut dijemur dibawah terik matahari hingga benar – benar kering. Apabila cuaca tidak mendukung, kerupuk yang belum kering di oven hingga beberapa jam. Kerupuk yang sudah kering di goreng dengan minyak panas. Setelah itu dikemas dengan plastik bening. Terdapat beberapa jenis kemasan dalam industri kerupuk bawang ini. Kerupuk dengan kemasan kecil seharga Rp. 300/kemasan, kemasan sedang Rp. 800/kemasan, kemasan besar seharga Rp. 3000/kemasan.
       Dalam industri ini beliau tergerak untuk menciptakan teknologi baru untuk mengurangi biaya produksinya. Seorang wirausaha akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat keuntungan. Apabila terjadi kerugian, seorang wirausaha akan mencoba membangkitkan kembali usaha yang telah dijalani tanpa ada rasa menyesal. Kerugian yang dialami akan dijadikannya pelajaran untuk mengembangkan industri yang lebih baik.
4.6 Prospek Ekonomi
Industri kerupuk bawang JM Malang mendapat keuntungan cukup besar setiap produksinya. Tujuan seorang wirausaha bukan hanya untuk memperoleh laba atau keuntungan tetapi juga untuk mewujudkan kemampuan wirausaha untuk menghasilakan sesuatu yang dapat membantu mensejahterakan masyarakat.


Kesimpulan dari perhitungan laba tersusun sebagai berikut :
Total Biaya Produksi  = Biaya Variabel Produksi + Biaya Proses Produksi
= Rp. 54.000,00 + Rp. 93.000,00
= Rp. 147.000,00
Total Pendapatan                    = Rp. 180.000,00
Laba                                        = Pendapatan – Biaya
                                                = Rp. 180.000,00 – Rp. 147.000,00
                                                = Rp. 33.000,00 / resep
Produsen dalam hal ini akan dikenakan pajak untuk menambah penerimaan pemerintah. Akan tetapi pajak yang ditanggung produsen dialihkan kepada konsumen dengan cara menaikkan harga produk yang dihasilakan. Dengan demikian produsen tetap mendapat laba dan tidak mengalami kerugian.
           
4.7 Kontribusi Industri Kerupuk Bawang terhadap masyarakat sekitar
Industri kerupuk bawang ini tentu memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekitar. Salah satunya yaitu mengurangi jumlah pengangguran di daerah tersebut meskipun tidak banyak. Industri kerupuk bawang juga termasuk produk yang terpercaya karena sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut. Dengan adanya wirausaha, distribusi pendapatan masyarakat bisa merata misalnya di daerah terpencil sulit untuk mendapatkan pekerjaan apabila di tempat tersebut terdapat seorang wirausaha maka kemungkinan jumlah pendapatannya hampir sama dengan masyarakat di daerah perkotaan.
            Penerimaan pemerintah juga terbantu dari sektor pajak dengan adanya wirausaha. Bayangkan apabila di Indonesia terdapat banyak wirausaha yang produktif maka bisa diperkirakan GNP Indonesia akan meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satu ciri pembanguan ekonomi yaitu meningkatnya GDP dan GNP jalam jangka panjang. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa peran wirausaha terhadap pembanguan ekonomi sangat besar.



BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Bapak Rokhim mendirikan industri rumahan ini dikarenakan beliau tidak memiliki pekerjaan tetap setelah beliau mengajukan PHK kepada pabrik tempat beliau bekerja sebelumnya. Akhirnya beliau memutuskan untuk memulai kembali dan mengembangkan kembali bisnis keluarganya yaitu usaha di bidang pangan yaitu memproduksi kerupuk bawang.
Dengan mencampurkan bahan baku pembuatan kerupuk bawang seperti tepung, bawang putih yang dihaluskan, serta bumbu tambahan yang diracik sendiri oleh Bapak Rokhim maka akan menjadi sebuah adonan. Adonan tersebut lalu direbus dan setelah itu didinginkan. Setelah dingin adonan tersebut diiris tipis dan ditata di atas anyaman bambu lalu dijemur di bawah sinar matahari. Setelah kering atau menjadi kerupuk mentah, lalu digoreng dengan minyak yang cukup dan dikemas dengan kemasan plastik.
Laba yang diperoleh dari pembuatan kerupuk bawang tidak sedikit dikarenakan dalam sehari pabrik tidak hanya memproduksi satu resep, mkasimal dalam sehari membuat 7 resep kerupuk bawang. Apabila industri ini berkekmbang dan apabila setiap harinya dapat memproduksi lebih dari 10 resep maka jumlah keuntungan yang diperoleh akan lebih besar.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa masyarakat sekitar lebih memilih pekerjaan yang lebih dekat dengan rumah karena dapat menghemat waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk menuju tempat kerja.
5.2 Saran
            Industri yang seperti ini sangat perlu dikembangkan agar bisa mengatasi masalah masalah ekonomi. Sehingga  daapat  menciptakan perekonomian indonesia yang lebih baik. Apabila industri ini berkembang pesat maka perekonomian daerah setempat juga akan maju dengan ditunjang sumber daya manusia dan alat bantu produksi. Rekomendasi penulis dalam makalah ini agar usaha Krupuk JM Malang dapat diapresiasi dengan cara memberikan sarana agar produksi lebih banyak dan dapat menyerap tenaga kerja baru. Tentunya Krupuk JM Malang ini merupakan paroduk khas masyarakat Pakisaji Kabupaten Malang.




Daftar Pustaka

Alfianto. Eko Agus. Kewirausahaan : Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat. Jurnal Heritage Volume 1 Nomor 2. Januari 2012 Program Studi Ilmu Komunikasi UYP.

Darpujianto. Pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap   motivas berwirausaha  pada mahasiswa STIE dan STMIK ‘ASIA’ MALANG. Jurnal JIBEKA Volume 8 No 1 Februari 2014. STIE ASIA Malang. Jl. Soekarno Hatta Rembuhsari No. 1a Malang.

Frinces . Z. Heflin. Pentingnya Profesi Wirausaha Di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 Nomor 1, April 2010.

Suharti, Lieli dan Hani Sirine . Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Nia Kewirausahaan  (Entrepreneurial Intention)  (Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga). Jurnal Manajemen Dan kewirausahaan. vol.13. No. 2. September 2011. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana.


Anggraeni. Dewa Ayu Lia dan I Nyoman Nurcaya. Peran Efikasi Diri Dalam Memediasi Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 4, 2016: 2424-2453.

Komentar

Postingan populer dari blog ini